Lunturnya Nilai Masa Kecil & Budaya Anak Negeri
Masa anak-anak memanglah masa dimana kita bebas untuk bermain,bersenang-senang,dan
belajar tentang hal baru .Dimasa ini kita mulai belajar tentang sedikit demi
sedikit tentang arti norma,kebiasaan yang baik,kesopanan dan masih banyak yang
lain yang pasti setiap orang tua mengharapkan jika anaknya tumbuh dewasa kelak
menjadi anak yang sopan,santun,dan berbudi pekerti yang baik terhadap
lingkungan dan sesamanya.
Dimasa anak-anak juga setiap orang tua selalu mengajarkan tentang arti
nilai dan budaya bangsanya yang di ajarkan terhadap setiap pribadi anak.
Berbicara tentang budaya di negeri kita yaitu Indonesia nampaknya tak
akan habis jika dijabarkan satu persatu,hal ini disebabkan negara kita terdiri
atas banyak suku bangsa dan kaya akan budaya didalamnya.
Kebudayaan dan nilai memang sangat
erat hubungannya dengan masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda,pasalnya
dari kecil(masa anak-anak) kita sudah dibekali atau ditanamkan tentang arti
nilai dan budaya.
Nilai dan budaya harus diterapkan
pada usia dini karena budaya dan nilai merupakan bagian dari khasanah warisan kebudayaan
nasional dan merupakan identitas suatu bangsa yang harus dilestarikan dan wajib
untuk dijaga.
Hal ini tentu menjadi sebuah tugas besar bagi kita khususnya generasi
muda untuk terus menjaga nilai dan budaya negeri kita agar tidak tergerus
budaya luar yang menghilangkan budaya asli bangsa kita.
Di era globalisasi seperti saat ini banyak sekali unsur-unsur budaya
asing yang secara tidak langsung mempengaruhi budaya dan nilai asli negeri kita
yang dengan jelas dapat kita rasakan dampaknya.
Budaya asing juga mempunyai sifat positif dan negativ,namun semua
tergantung bagaimana kita menyikapinya dan mengambil mana yang terbaik tanpa
harus menghilangkan unsur budaya asli negeri kita.Oleh karena itu,para orang
tua wajib mengarahkan kepadanya anaknya dan menanamkan nilai-nilai norma budaya
tentang baik buruknya budaya yang masuk saat ini.
Namun pada kenyataanya, saat ini banyak nilai-nilai dan norma yang sudah
hilang atau tersisihkan dari dalam diri kita,banyaknya pemerkosaan,hilangnya
norma kesopanan,narkoba,tindakan kriminal serta cara berpakaian remaja yang
minim dengan melihatkan tubuh mereka ke orang-orang jelas ini merupakan salah satu contoh nilai
budaya yang telah luntur akibat dampak
negativ globalisasi di era modern saat ini.
Munculnya nilai-nilai baru seperti sikap individualis,hilangnya nilai
religius,serta lunturnya budaya gotong royong merupakan dampak akan erosi nilai.
Ironis memang,nilai-nilai yang sudah di tanamkan saat kita masih kecil
luntur begitu saja tergerus budaya asing yang masuk menggerus nilai dan budaya
asli negeri kita dan secara tidak langsung kita menjadi orang lain dengan cara
menutupi identitas budaya bangsa sendiri.
Sampai kapan kita khususnya generasi muda penerus bangsa mengalami
krisis akan nilai dan kebudayaan seperti ini.Nilai dan budaya yang diterapkan sejak
kecil hilang dan luntur merana karena tidak dikembangkan oleh generasi
penerusnya.Nampaknya budaya dan nilai asli karakter bangsa kita di biarkan mati
merana bergerilya oleh budaya-budaya asing yang sedikit demi sedikit mengisi
karakter watak bangsa kita.
Arus budaya globalisasi yang sudah mengakar dan mendarah daging pada
pola fikir masyarakat khususnya generasi muda yang nampaknya mulai
menghilangkan sedikit demi sedikit tentang arti nilai dan budaya dalam diri
kita.
Semua dampak akan globalisasi nampaknya tidak akan bisa untuk di tolak.Yang
mesti kita lakukan sekarang sebagai generasi muda adalah harus tetap mengikuti
budaya modern dengan cara memilah dan memilih serta memfilter budaya asing
tersebut yang mempengaruhi pola fikir masyarakat dan tidak menghilangkan budaya
asli warisan nenek moyang dengan cara memperkenalkan nilai dan budaya Indonesia
kepada dunia internasional dan mencintai budaya sendiri serta menanamkan
kembali nilai serta norma-norma yang telah luntur dalam diri kita.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar